Friday, 24 May 2013

Setitik Kegelisahan

Ketika bahasa lisan tak dapat lagi terungkap, batinku ku ungkap lewat tulisan.
Hanya setitik jarak antara cinta dan benci. Hanya sekejab merubah persahabatan menjadi cinta. Tapi, cinta macam apa yang begitu mudah menjadi sahabat?
Apa selalu seperti ini kah sebuah siklus kehidupan, dimana dikemudian hari, seseorang yang pernah benar-benar kita cinta, yang apapun kita lakukan untuknya, apapun segala bentuk pengorbanan dengan tiba-tiba menumpuk rasa benci. Benci macam apakah? Benci karena cinta yang berlebihan. Benci karena cinta yang berlebihan. Benci karena cinta yang berlebihan
Luka. Termainset dalam pikirku tentang betapa luas dan dalam luka karena kasih. Terdoktrin dalam otakku sakit penghianatan dalam imaji. Tertatih aku mencoba bangun dari jajahan perasaan ku sendiri. Siapa yang luka? Siapa yang hianat? Siapa yang sakit? Siapa? Kutanyakan hal itu berkali-kali didepan cermin. Berkali-kalipun tak ku dapatkan jawaban. Ini hanya permainan. Permainan yang menari-nari diluar composmentis terlalu dikuasai psikis. Logika! Mana logika??
Bangunlah sayang, bangunlah. Lihat kau begitu cantik. Jangan merusaknya dengan bulatan hitam dimatamu. Cukup, pecahkan kaca terakhir dimatamu, habiskan malam ini, habiskan! Jangan kau ulang.
Tidak cukupkah senyum mereka menguatkan mu? Tidak cukupkah begitu banyak tangan yang menggenggam membantumu bangkit? Tidak cukupkah mama terbangun disepertiga malam, menceritakan kepada Tuhan supaya kamu jadi lebih baik? Tidak cukupkah mama menyisikan waktu ketika matahari sepenggalah naik, untukmu. Mereka ada, tersenyum, menunggu kamu benar-benar menjadi kamu yang luar biasa.

 -beberapa hari lalu-



Friday, 3 May 2013

alhamdulillah

ehm, ini hanya bagian dari percobaan dan berhasil. mungkin dilanjutkan mungkin tidak. yaa, lihat saja nanti. sampai kapan bertahan, semoga kuat yaa :)