لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌۭ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [Al Ahzab 21]
Muhammad SAW, rasul Allah yang diutus mengantar berita bahagia merupakan
suri teladan manusia sepanjang masa. Beliau merupakan manusia dimana asma-asma,
sifat-sifat dan perbuatan illahiahnya dinyatakan sebagai adab dan akhlak bagi
manusia yang berfikir. Beliau merupakan makhluk Allah yang dapat memberi
syafaatnya di akhirat kelak. Tidak terdapat seorangpun makhluk Allah yang
mencapai kesempurnaan seperti beliau. Sungguh Muhammad merupakan manusia dalam
wujud kemuliaan yang paling sempurna.
Kesempurnaanya dilengkapi dengan sifat-sifat
dan akhlak mulia yang dimilikinya. Diharapkan, manusia sebagai khalifah dibumi
dapat meneladani sifat-sifat beliau sehingga akan mendapatkan surga Allah.
Sifat-sifat Allah yang patut diteladani adalah sidiq, tabliq, amanah, fatonah.
Shiddiq
Shiddiq artinya benar. Bukan hanya
perkataannya yang benar, tapi
juga perbuatannya juga benar. Sejalan dengan ucapannya. Hal tersebut sangat
berbeda dengan para pemimpin jaman
sekarang yang lebih melek harta daripada melek perbuatan/
Mustahil Nabi itu bersifat pembohong/kizzib,
dusta, dan sebagainya.
وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ
Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al
Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya.
إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌۭ يُوحَىٰ
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
diwahyukan kepadanya” [An Najm 4-5]
Amanah
Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya.
Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu
akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah Nabi Muhammad SAW
dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar “Al Amin” yang artinya terpercaya jauh
sebelum beliau diangkat jadi Nabi.
أُبَلِّغُكُمْ رِسَالَاتِ رَبِّي وَأَنَا لَكُمْ نَاصِحٌ أَمِينٌ
“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku
kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.” [Al A'raaf
68]
Mustahil Nabi itu khianat terhadap orang yang
memberinya amanah.
Ketika
Nabi Muhammad SAW ditawari kerajaan, harta, wanita oleh kaum Quraisy agar
beliau meninggalkan tugas ilahinya menyiarkan agama Islam, beliau menjawab:
”Demi
Allah…wahai paman, seandainya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kanan
ku dan bulan di tangan kiri ku agar aku meninggalkan tugas suci ku, maka aku
tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur
karena-Nya”……
Meski kaum kafir Quraisy mengancam membunuh
Nabi, namun Nabi tidak gentar dan tetap menjalankan amanah yang dia terima.
Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman
Allah yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Nabi. Tidak ada yang
disembunyikan meski itu menyinggung Nabi.
لِّيَعْلَمَ أَن قَدْ أَبْلَغُوا۟ رِسَٰلَٰتِ رَبِّهِمْ
وَأَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَأَحْصَىٰ كُلَّ شَىْءٍ عَدَدًۢا
“Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya
rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang
(sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung
segala sesuatu satu persatu.” [Al Jin 28]
“Dia(Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena
telah datang seorang buta kepadanya” ['Abasa 1-2]
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa firman
Allah S.80:1 turun berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang buta yang datang
kepada Rasulullah saw. sambil berkata: “Berilah petunjuk kepadaku ya
Rasulullah.” Pada waktu itu Rasulullah saw. sedang menghadapi para pembesar
kaum musyrikin Quraisy, sehingga Rasulullah berpaling daripadanya dan tetap
mengahadapi pembesar-pembesar Quraisy. Ummi Maktum berkata: “Apakah yang saya
katakan ini mengganggu tuan?” Rasulullah menjawab: “Tidak.” Ayat ini
(S.80:1-10) turun sebagai teguran atas perbuatan Rasulullah saw. (Diriwayatkan
oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim yang bersumber dari ‘Aisyah. Diriwayatkan pula
oleh Ibnu Ya’la yang bersumber dari Anas.)
Sebetulnya apa yang dilakukan Nabi itu
menurut standar umum adalah hal yang wajar. Saat sedang berbicara di depan umum
atau dengan seseorang, tentu kita tidak suka diinterupsi oleh orang lain. Namun
untuk standar Nabi, itu tidak cukup. Oleh karena itulah Allah menegurnya.
Sebagai seorang yang tabligh, meski ayat itu
menyindirnya, Nabi Muhammad tetap menyampaikannya kepada kita. Itulah sifat
seorang Nabi. Tidak mungkin Nabi itu Kitman atau menyembunyikan wahyu.
Fathonah
Artinya Cerdas. Mustahil Nabi itu bodoh atau
jahlun. Dalam menyampaikan 6.236 ayat Al Qur’an kemudian menjelaskannya dalam
puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan yang luar biasa. Nabi harus mampu
menjelaskan firman-firman Allah kepada kaumnya sehingga mereka mau masuk ke
dalam Islam. Nabi juga harus mampu berdebat dengan orang-orang kafir dengan
cara yang sebaik-baiknya. Apalagi Nabi mampu mengatur ummatnya sehingga dari
bangsa Arab yang bodoh dan terpecah-belah serta saling perang antar suku,
menjadi satu bangsa yang berbudaya dan berpengetahuan dalam 1 negara yang besar
yang dalam 100 tahun melebihi luas Eropa.
Semoga sahabat bisa meneladani sifat-sifat
Rasulullah SAW, dan dimudahkan jalannya untuk mencapai kebaikan. Allahuakbar!
Sumber: http://agusnizami.wordpress.com/2011/10/24/4-sifat-nabi-shiddiq-amanah-fathonah-dan-tabligh/