"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" Surah Al-Insyirah: ayat 5,6
Pernah ngerasa sulit terus putus asa karna gak punya jalan? Pernah merasa menjadi orang yang paling diperlakukan tidak adil oleh Tuhan? hmm~
Suatu ketika dalam keadaan darurat, ada tugas kampus yang harus cepet di email-in ke dosen, nah ternyata kosan mati lampu dan itu satu komplek semuanyaa dan leptop juga udah kehabisan batre. gimana dong? dan bersama kesulitan itu ada kemudahan. Cus ke kampus, ada jetset yang siap menyalurkan listrikyaa :)
Suatu ketika di penghujung bulan, keuangan jelas ya tipis tapi ada kebutuhan mendaak, minta orang tu juga ga enak. Gimana dong? barang buat dijual juga gak ada. dan bersama kesulitan itu ada kemudahan. Hari itu diumumin via sms kalau uang PKM (waktu itu aku ikut lomba ini dan lolos) bisa di ambil. Cus kebutuhan terpenuhi dan gak ngebebanin orang tuaa :)
dan bahkan ketika kita kesulitan mencari air untuk bersuci, kemudahan juga Allah kirimkan dengan perintah tayamum. allah maha baik ya :)
Ya demikian itu, kesulitan datang diiring dua kemudahan.
“Ada dua kemudahan bersama satu kesulitan” sebagaimana yang disabdakan nabi juga bisa dibaca secara tekstual dari susunan ayat 5-6 surat Al-Insyirah tersebut. Kata “kemudahan” di dalam surat tersebut menggunakan kata “Al-Usri”. Dalam kaidah bahasa Arab, awalan “Al-” mengartikan kata tersebut adalah kata sifat khusus (isim makrifat). Sedangkan “kemudahan”, yaitu “yusron”, menggunakan kaidah penulisan kata sifat umum (Isim Nakirah). Nah, dalam kaidah bahasa Arab, kata sifat umum (isim nakirah) yang disebut dua kali, menjelaskan lebih dari satu sifat atau keadaan. Dalam konteks ayat tersebut, berarti ada dua bentuk kemudahan. Sedangkan kata sifat khusus (isim makrifat) walaupun disebut dua kali, tetap menjelaskan satu sifat saja.
“Ada dua kemudahan bersama satu kesulitan” sebagaimana yang disabdakan nabi juga bisa dibaca secara tekstual dari susunan ayat 5-6 surat Al-Insyirah tersebut. Kata “kemudahan” di dalam surat tersebut menggunakan kata “Al-Usri”. Dalam kaidah bahasa Arab, awalan “Al-” mengartikan kata tersebut adalah kata sifat khusus (isim makrifat). Sedangkan “kemudahan”, yaitu “yusron”, menggunakan kaidah penulisan kata sifat umum (Isim Nakirah). Nah, dalam kaidah bahasa Arab, kata sifat umum (isim nakirah) yang disebut dua kali, menjelaskan lebih dari satu sifat atau keadaan. Dalam konteks ayat tersebut, berarti ada dua bentuk kemudahan. Sedangkan kata sifat khusus (isim makrifat) walaupun disebut dua kali, tetap menjelaskan satu sifat saja.
kemdahan akan nampak ketka kita bertawakal. Letaknya tak jauh dengan kesulitan. maka dalam kesultan itu, bertawakalah dan kmudahan akan datang. InsyaAllah :)
No comments:
Post a Comment