"Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia
menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah
dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan
teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa
berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya
berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh,
tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur"
Al Araf (tempat yang tertinggi): ayar 189
Sungguh tidak mudah untuk konsisten menulis ini. Alhamdulillah seelah sempat tertidur, dibukakanlah mataku dan segera kumulai apa yang setiap pagi mamah tanyakan "semalam post tenang apa, mamah baca coba". Ya, begitu besar support beliau, my best mama :*. Hal pertama yang aku ingat adalah tayangan siar favorit mamah yang tadi pagi ku tonton, acara milik beliau, mamah dedeh. Nah, ayat ini terinspirasi dari beliau sepagi tadi.
Seorang lelaki disempurnakan dengan kehadiran pendamping di hidupnya. Pendamping itu tidak lain adalah bagian dari tulang rusuknya sendiri yang bentuknya bengkok, jika diluruskan dia akan patah, pun jika diengkokkan dia juga patah, maka hendalah para pria memperlakukan wanita dengan lemah lembut karena wanita adalah mahluk yang begitu sensitif (tuh ya para pria yaa).
Berbahagialah keduannya dalam ikatan pernikahan. Maka Allah kirimkan penyempurna melalui rahim wanita. Tempat yang begitu hangat dan nyaman sebagai ruang tunggu pembuahan sperma dan ovum. Ya, ruang tunggu bayi mungil sebelum siap untuk menghadapi ujian hidup yang sebentar. Selama masa itu, Allah lengkapi seluruh kebutuhannya, mata hidung, jantung, paru-paru dan lainnya. maka setelah 9 bulan 15 hari, menangislah dia karena harus meninggalkan tempat senyaman rahim sang bunda. Kedatangannya membawa kebahagian, kesempurnaan hidup untuk bunda dan ayahnya.
Sungguh, mengadung merupakan pengorbanan yang luar biasa. Ada titik titik kesulitan ditiap detiknya. Dari morningsickness di awal kehamilan dan sakitnya "acara melahirkan". Jangan disepelekan. Maka jangan dibuat sia-sia pengorbanan itu, balaslah dengan menjadi anak yang tau diri. Tau akan kewajiban. Cukup dengan melakukan apa yang Allah perintah dan jauhi apa yang Allah larang, aku pastikan sang ayah dan bunda akan sangat bersyukur. Jadi masih ragu untuk jadi anak yang saleh?
No comments:
Post a Comment